Home | Daftar Isi | Video Outdoor | Sewa Alat Outdoor | Jual Alat Outdoor | Jasa Training Outdoor | Donasi Anda | Ikut Suka Sapujagat Cikarang
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Survival | Panjat Dinding | Teknik Dasar KPALH | Observasi Alam Lingkungan | Program Penghijauan | Hutang Gunung | Flora Fauna | Diving & Traveling

Minggu, 15 April 2012

Pernak-Pernik Sapujagat

Disela-sela kegiatan pokok atau program-program pokok ternyata KPALH SAPUJAGAT memiliki hal-hal atau catatan-catatan yang mungkin sangat sayang untuk dilewatkan.

1. Pembuatan plank himbauan Tahan Buang Sampah Sembarangan;  Pungut Sampah Jadi Sedekah; Bersihkan hati Syukuri Ciptaan Ilahi; Mari Lindungi Hutan Ini tetap Lestari.

---------------------------------------------
Lengkapnya belum Up Date

Sorot

Anda bisa berbagi di kolom ini (SOROT) berupa fakta-fakta pengrusakan lingkungan, pencemaran lingkungan, kurang pedulinya pihak berwenang terhadap tata ruang hijau, Sampah Gunung, pembalakan liar, hutan gundul, dll.
Tujuannya menggugah kesadaran untuk menjaga dan memelihara kelestarian alam dan lingkungan.
-----------------------------------------

Selengkapnya belum Up Date

Nama Angkatan

Setiap angkatan pada KPALH SAPUJAGAT diberi nama oleh angkatan itu sendiri. Nama tersebut hasil dari kesepakatan semuanya (angkatan itu sendiri) sekaligus menjadi kebanggaan angkatan.

Terdapat beberapa ketentuan dalam pemberian nama tersebut:
  1. Terdiri dari 3 s/d 5 suku kata
  2. Terkesan gagah, perkasa
  3. Ada kaitannya dengan peristiwa atau kejadian unik atau luar biasa yang dialami selama perjalanan DIKLATSAR. Misal, pada saat DIKLATSAR ada kejadian hujan deras yang diiringi dengan kilat  seperti api yang merambat maka di beri nama KILAT GENI.  Atau pada saat DIKLATSAR terlihat sekor burung gagak terus mengikuti sementara saat itu terlihat layung memerah menerangi angkasa. kejadian ini tentu sangat berkesan maka nama angkatan diberi nama GAGAK LUMAYUNG.
Inilah Nama-nama Angkatan KPALH SAPUJAGAT
  1. Para Patih

Daftar Anggota

Anggota KPALH SAPUJAGAT meliputi :
  • Dewan Pendiri
  • Angggota Kehormatan
  • Calon Anggota
  • Anggota Muda
  • Anggota Penuh
Dewan Pendiri 
  1. Sunaryo Saripudin S.Pd
  2. Sarda S.E.

Sabtu, 14 April 2012

Penerimaan Anggota

Penerimaan Anggota SAPUJAGAT, meliputi beberapa tahap sebagai berikut :
Pendaftaran = Pengisian Formulir
Latihan Rutin & Binjas (Bina Jasmani) = Lari, Sit Up, Push Up, Angkat Tubuh, Panjat Dinding, dll
Materi Dan Aplikasi Lapangan = Teknik Dasar Ke-Pecinta Alam-an
Diklatsar (Pendidikan dan Latihan Dasar) = Menembus Puncak SANGGABUANA (Aksi Bersih Puncak Sanggabuana)

Bagi yang suka tantangan; senang berkegiatan di alam terbuka ; juga Bagi yang Peduli lestarinya Alam dan Lingkungan selamat bergabung bersama kami di DIKLATSAR ANGKATAN PERTAMA KPALH SAPUJAGAT.

Pendaftaran  :  20 APRIL s/d 20 MEI 2012
Formulir Pendaftaran Bisa Ambil di Sekretariat TOGA CIPUTRA atau Sekretariat SAPUJAGAT di komplek Pasar Tegal Danas

PESERTA sangat TERBATAS = hanya     20 Orang
--------------------------------------------------------------
Pendaftaran GRATIS 
----------------------------------------------------------------
Contak Person. SARDA SE.

Rabu, 11 April 2012

Pendakian Perdana SAPUJAGAT

Setiap waktu yang terus melaju sudah tentu ada cerita dan kenangan yang akan menghiasai lembaran kehidupan. Setiap episode begitu tertata menggoreskan kisah awal yang mungkin akan begitu manis terukir dalam ingatan. Jangan biarkan semua itu berlalu  kemudian berakhir lenyap ditelan jaman.
Sumber Gambar : Dokumentasi SAPUJAGAT CIKARANG 2012
 Kegiatan Perdana KPALH (Kelompok Pecinta Alam) SAPUJAGAT di alam terbuka yaitu PENDAKIAN Gunung Manglayang-Bandung. Puncak Gunung yang mejadi tempat pertama kali berkibarnya Bendera SAPUJAGAT  adalah Gunung Manglayang.

Jejak-jejak yang bisa kami bagikan selama perjalanan Mendaki Puncak manglayang, yang kemudian dituangkan  disini diharapkan bisa menjadi Informasi, penambah wawasan dan berbuah hikmah walau setitik.

Dibawah ini merupakan catatan perjalanan kegiatan Alam Terbuka KPALH SAPUJAGAT yang pertama kalinya berupa PENDAKIAN PUNCAK MANGLAYANG. Selamat menyimak.

Catatan Perjalanan Menembus Puncak Manglayang
Kemolekan Puncak Manglayang
Kelengkapan Fasilitas di Kaki Manglayang
Flora Fauna Gunung Manglayang
Lampu Anti Padam Puncak Manglayang
Monopod Alam Ala SAPUJAGAT


Selasa, 10 April 2012

Photografi Alam

Photografi Alam menyajikan unutk anda berbagai hasil bidikan kami dalam setiap momen untuk bisa dinikmati para pembaca setia Blog KPALH SAPUJAGAT.
  1. Flora Fauna Gunung Manglayang
  2. Batu Legenda Gunung Manglayang

Flora Fauna Gunung Manglayang

Beberapa tumbuhan dan hewan tentu memicu daya tarik tersendiri buat kami sehingga menggoda jari jemari kami untuk mengarahkan corong kamera digital dan memijit tombol meng-kliknya sebagai sebuah kenangan untuk dapat dinikmati.

Inilah flora fauna yang berhasil kami bidik sebagai oleh-oleh untuk Anda nikmati.

Macam-macam Flora yang berhasil di Abadikan KPALH SAOUJAGAT pada saat PENDAKIAN Gunung Manglayang.






















Inilah Beberapa Fauna yang berhasil kami abadikan.





 Jangan lupa bila Anda mendaki ke Gunung atau Menempuh Hutan/Rimba untuk membawa kamera, membidik hal-hal unik dan berbagi dengan sesama untuk bisa menikmatinya.

Kelengkapan Fasilitas di Kaki Manglayang

Berapa lama perjalanan untuk bisa mencapai kaki Gunung Manglayang bila Anda saat ini berada di Kab. Bekasi, tepatnya di Cikarang Pusat?

Bila Anda hendak melakukan Pendakian Ke Gunung Manglayang, sudah tentu terlebih dahulu melakukan perencanaan dan menyiapkan berbagai persiapan dan kebutuhan. Bila Anda baru pertama kali hendak ke sana tentu sedikit informasi mengenai fasilitas apa saja yang ada di sana akan sangat membantu Anda.

Jalan Depan terminal Cileunyi Menuju Kaki Manglayang

Beberapa informasi singkat ini mungkin dapat membantu anda untuk mengetahui gambaran sepintas mengenai persiapan pendakian yang akan anda lakukan.

Dari Kecamatan Cikarang Pusat, Anda dapat memilih rute TOL masuk dari Cikarang Pusat-Masuk ke Tol CUPULARANG-keluar di Tol CILEUNYI.

Fasilitas di Manglayang - Basecamp Sadawana Sekaligus gerbang Masuk


Bila Anda memacu mobil dengan kecepatan 80-100 km/jam, maka kira-kira 2 jam, Anda akan sampai ke pintu keluar TOL CILEUNYI. Perjalanan dilanjutkan menuju kaki manglayang (Batu Kuda) melewati permukiman penduduk jalur kendaraan cukup lebar untuk dua kendaraan yang bersimpangan. Rute tentunya menanjak. Anda tidak usah khawatir mengenai rute karena Anda bisa bertanya kemana arah menuju Batu Kuda atau Manglayang.

Jalur Kendaraan Menuju Batu Kuda/Kaki Manglayang
Jarak tempuh sekitar 30 menit untuk bisa tiba di batu kuda atau pintu gerbang Gunung Manglayang. Disana terdapat pohon-pohon pinus, lokasi tempat berkemah, lahan parkir kendaraan (motor-mobil) dan fasilitas lainnya. Untuk membeli bekal perjalanan atau sekedar mengisi perut disitu ada warung, jadi Anda tidak usah jauh-jauh mencarinya.

Bila Anda ternyata ingin Buang Air, atau mau berwudhu dan sholat, disanapun sudah tersedia fasilitas.

Mushola di Kaki Manglayang
KM-Tempat Wudhu Di Kaki Manglayang

KM-WC Di Kaki Manglayang
Warung Di kaki Manglayang

Oh...yaa......Anda tidak usah khawatir mengenai keamanan motor atau mobil Anda karena disitu akan Ada pengelola yang akan setia menjaga kendaraan Anda hingga Anda kembali.


Sunaryo (Pendiri KPALH SAPUJAGAT) Bersama (AHIM) Salah Satu Pengelola Gn. Manglayang
Jadi.......................tidak usah sungkan-sungkan untuk menyambangi Puncak Manglayang.

Selamat Mendaki!!!!!




Menu Lezat Puncak Manglayang

Harumnya sajian di Puncak Manglayang yang baru saja selesai dimasak membuat perut kami keroncongan. Sejuknya udara pagi dengan pemandangan yang aduhai menemani kami memasak pagi saat itu. Wanginya yang menggota membuat kami tidak tahan untuk menyantapnya. Wah akan sangat lahap nih kayaknya....!!!!!



Perjalanan turun yang membutuhkan stamina yang kuat tentu harus kami persiapkan sejak pagi dengan makanan yang tepat. Bangun tidur, setelah sembahyang subuh, perut ini langsung kami sodorkan sepotong roti goreng mentega. Barulah kami masak.

Inilah menu kami sarapan utama dan cuci mulutnya. Nasi, Daging (Kornet) dan Pencuci Mulut Sejenis Puding. Anda mau, Silahkan Cicipi!!!!!!

Nasi Kukus Plastik

Daging Kornet Goreng Margarin
 
Hidangan Siap Santap
 Untuk lebih serunya inilah Puding Manglayang Made In SAPUJAGAT yang superrrrr lezat nan mantap.




Bila Anda lupa tidak membawa piring atau gelas atau mangkuk maka Anda beli saja mie dengan kemasan gelas plastik. Lihat gambar di bawah ini. Anda bisa memakainya untuk menyeduh kopi, sebagai mangkuk makan, dll. (Maaf gambarnya sengaja ditutup..karena pihak sponsornya belum bayar hehehe)


Berkreasilah untuk membuat menu-menu Andalan Anda yang praktis, menggoda selera....namu tetap mencukupi untuk energi dan stamina kita saat kembali turun puncak.

Senin, 09 April 2012

Rahasia Batu Kuda Gunung Manglayang

Sebagian masyarakat yang akan menapaki ke wilayah Batu Kuda yang terletak di kaki Manglayang diharuskan untuk berwudhu agar selamat dan diberkahi selama menjelajahi patilasan tersebut. Inilah legenda yang melekat mengenai kisah dibalik keberadaan PATUNG KUDA.



Sosok Puncak Manglayang Dari Kejauhan 
Batu Kuda menjadi Titik Awal Pendakian
Keberadaan Batu Kuda memiliki aspek legend of history yang khas sebagai sempalan dari ceritera pembentukan Danau Bandung dan Tangkuban Parahu melalui Legenda Sangkuriang. Legenda sejarah yang unik itu oleh sebagian masyarakat telah di paten menjadi sesuatu yang amat sakral dan suci. Inilah yang menjadikan sebagian masyarakat yang akan menapaki ke wilayah Batu Kuda diharuskan untuk berwudhu dengan harapan agar selamat dan diberkahi selama menjelajahi patilasan tersebut.

Pemaparan lengkap mengenai patung kuda ini dapat kita jelajahi tulisan kang Cosa Rinaldy Ardiananda di geocorida.blogspot.com

Batu Kuda adalah nama sebuah tempat yang terletak di sebelah selatan Gunung Manglayang. Keberadaan Batu Kuda memiliki aspek legend of history yang khas sebagai sempalan dari ceritera pembentukan Danau Bandung dan Tangkuban Parahu melalui Legenda Sangkuriang.

Legenda sejarah yang unik itu oleh sebagian masyarakat telah di paten menjadi sesuatu yang amat sakral dan suci. Sehingga oleh sebagian masyarakat yang akan menapaki ke wilayah Batu Kuda diharuskan untuk berwudhu agar selamat dan diberkahi selama menjelajahi patilasan tersebut.

Di sekitar lokasi kita akan melihat batu-batu besar yang terserak dengan ukuran yang bervariatif. Berdasarkan keterangan masyarakat sekitar kaki Manglayang, konon batu-batu yang berserakan di sekitar Wisata Alam Batu Kuda ini berasal dari letusan Gunung Sunda Purba ribuan tahun lalu, karena Gunung Manglayang merupakan salah satu tebing dari Gunung Sunda Purba yang terletak di sebelah timur.

Yang paling unik dari sekian banyak batu-batu yang berserakan di Batu Kuda adalah adanya sebuah batu-batu yang cukup besar. Satu batu berukuran raksasa mirip sekali dengan seekor kuda. Keunikan bentuk batu inilah yang menjadi dasar mengapa lokasi wisata ini dinamakan Batu Kuda.

Disamping itu ada juga batu besar yang lain dan bentuknya mirip sebuah kursi sofa besar. Konon penduduk setempat menyebutnya dengan julukan Batu Korsi. Kondisi Umum Perjalanan ke wilayah Batu Kuda dapat dilakukan mulai pagi hari. Disamping cuaca yang cukup cerah, pemandangan yang tersaji pun tak kalah menariknya dengan wilayah-wilayah wisata lain di sekitar Bandung Utara.

Pemandangan di dalam hutan yang merupakan tipe hutan produksi yang homogen (jenis pinus) memberikan nuansa tersendiri sebagai tempat wisata yang bersuhu sejuk dan bersih. Memandang ke arah selatan dari sebelah timur wilayah Batu Kuda, akan disuguhkan sebagian pemandangan cekungan Bandung yang khas pula bagaikan mangkuk yang dipenuhi oleh makanan kacang tanah.

Panorama dalam hutan di sekitar tempat bermain, berkumpul, dan bercengkrama sangat menakjubkan juga. Batang-batang pinus yang berusia nyaris sama membentuk batang-batang panjang yang berdiameter relatif sama pula sungguh sangat layak untuk dinikmati dan diabadikan dengan menggunakan kamera digital sebagai hiasan desktop pada PC anda.

Tempat tersebut sangat representatif untuk kegiatan pelajar, ekstrakurikuler, kegiatan warga (RT atau RW), dan kegiatan-kegiatan pendidikan lainnya. Hal-hal yang berbau mistik dan ghaib bolehlah dikatakan relatif tidak ada, sehingga tempat itu pun layak untuk dijadikan sarana camping bagi para penggemarnya.

Luas wilayah ini adalah 20 ha, yang meliputi KPLH Bandung Utara, BKPH Manglayang Barat, RPH Ujung Berung, Kabupaten Bandung, Kecamatan Ujung Berung, Desa Cibiru Wetan. Wana wisata ini terletak pada ketinggian antara 1.150 - 1.300 m dpl, morfologi wilayah pada umumnya bergelombang, kawasan ini mempunyai curah hujan 2.000 mm/th dengan suhu udara antara 19 -27 C.

Potensi dan Legenda Kawasan Wana wisata ini terdiri dari hutan tanaman campuan (pinus, kaliandra dan cemara). Sumber air yang ada berupa mata air yang saat ini dimanfaatkan untuk keperluan pengunjung dan masyarakat sekitar kawasan.

Potensi visual lanserkap didalam kawasan yang cukup menarik adalah hutan tanaman campuran dan hutan alam, batu kuda (batu yang mirip kuda), hutan pegunungan dan udara pegunungan yang sejuk. Wana wisata ini digunakan untuk harian dengan kegiatan yang dapat dilakukan antara lain adalah mendaki gunung, piknik dan lintas alam.

Sebagai obyek wisata Batu kuda sudah lama dikenal orang. Paling tidak oleh penduduk Bandung Timur yang sebelumnya mengenal Batu kuada sebagai tempat untuk mencari kayu bakar. Konon akibat penebangan liar hutan disekitar Batu kuda yang dulu lebar kini tinggal kenangan.

Bahkan penebangan hutan yang serampangan itu, wilayah Ujung Berung kini masih sering terendam air akibat banjir bendang dari kaki gunung Manglayang. Untunglah pihak perhutani segera mengelola hutan-hutan disitu.

Untuk tindakan pengaman, sejumlah polisi hutan dilibatkannya. Jadilah akhirnya batu kuda sebagai obyek wisata yang untuk umum baru dibuka sekitar tahun 1987. Menurut penduduk setempat, gunung Manglayang pada zaman dahulu merupakan tempat bertapanya Eyang Layang Kusumah (istrinya).

Manglayang merupakan tempat persinggahan kedua Eyang itu yang tidak diketahui asal dan tujuannya. Mereka selalu beristirahat dan bertapa serta memandikan kuda yang dapat terbang dan sakti, penduduk menyebutnya Kuda Semprani-digedogan (tempat pemandian kuda).

Manglayang menyimpan banyak hal historis tentang batu-batuan besar diantaranya yang menurut penduduk setempat didiami para karuhun (leluhur). Dibatu-batuan inilah, berbagai sesaji disimpan untuk persembahan. Sebagai rasa hormat kepada karuhun mereka.

Batu-batuan itu diantaranya bernama batu kuda yang mempunyai bentuk seekor kuda yang sedang duduk. Penduduk memitoskan dan mengutuskan Batu kuda sebagai jelmaan kuda semprani yang digunakan Eyang Layang Kusumah dan istrinya. Pada tahun 50-an sebelum terjadi longsor kedua.

Gunung Manglayang sangat angker. Penduduk tidak berani mendekati apalagi memegang tempat yang memiliki nilai historis, diantaranya batu kuda. Suatu hari ada seseorang yang tidak menghargai adat istiadat setempat. Dia malah manaiki dan tidur diatas Batu Kuda.

Ketika pulang orang tersebut mengalami penyakit yang sukar disembuhkan. Penyakit tersebut hanya dapat disembuhkan jika dia kembali ke Gunung Manglayang dan meminta maaf, melalu kuncen (perantara). Nilai hisoris lainnya juga terlihat pada longsor kedua tahun 1976.

Suatu hal yang sulit terbaca logika. Batu kuda yang mempunyai volume 500 meter kubik dapat menahan longsor yang tekanan dan jumlah tanahnya lebih besar sehingga daerah Cikoneng yang berada dibawah batu tersebut tidak terkena longsor.

Batu-batuan diantaranya bernama Batu Tumpeng, Batu Leuit, Batu Semar, Batu Keraton, Batu Ampar, Batu Korsi dan Batu Lamunan, Batu pasir Jirak, Pasir Kitumbak, curug kecapi, curug Cilengkrang dan curug pamujaan. Dibatu-batuan dan tempat itulah acapkali digunakan sebagai tempat pemujaan dan sesaji.

Aksesbilitas dan Fasilitas Fasilitas wisata yang disediakan guna memberi kenyamanan dan kepuasan bagi pengunjung antara lain adalah papan petunjuk, loket karcis, jalan setapak, MCK, instalasi air, bangku, shelter dan pemnadu wisata keramat (juru kunci).

Wana wisata ini dapat dicapai dari Kecamatan Ujung Berung (9 km) Cicadas (13 km) Cicalengka (13 km) dan dari Kabupaten/Kota Bandung (20 km), Garut (50 km). Kondisi jalan umumnya beraspal dan baik sehingga relatif dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun empat. Sarana transportasi umum yang ada berupa motor ojek dan colt carteran.

Akses termudah untuk mencapai wilayah ini adalah apabila kita menggunakan jalan masuk melalui pangkalan ojeg (sebelah kiri) sebelum Terminal Cileunyi setelah habis Jalan Percobaan (jalan dua arah) dari arah Kota Bandung. Dengan patokan pangkalan ojeg tadi dan mengambil jalan lurus kl. 8 km., maka ujung jalan tersebut merupakan gerbang utama Wana Wisata Batu Kuda.

Rekomendasi Wana Wisata Batu Kuda merupakan wilayah resapan (catchment area) dan sumber air bagi sebagian penduduk di wilayah Desa Cikoneng, Cinunuk, Cimekar, dan Cileunyi Kulon.

Keberadaan wilayah tersebut memberikan banyak manfaat, diantaranya :
  1. Fungsi hidrologis, yaitu tersedianya cukup air tanah dan air permukaan bagi kepentingan air minum dan MCK. 
  2. Fungsi klimatologis, yaitu sebagai paru-paru bagi Kabupaten dan Kota Bandung. 
  3. Fungsi biologis, yaitu tersedianya laboratorium alam yang menyediakan plasma nutfah khas yang hanya terdapat di wilayah tersebut dan kekayaan hewani yang lainnya. 
  4. Fungsi geomorfologis, yaitu menangkal terjadinya erosi dan longsoran tanah yang diakibatkan oleh teknik penggunaan lahan pertanian yang tidak tepat (yang salah !!). 
  5. Fungsi Edukasi, yaitu tempat pembelajaran dan penempaan mental ideologi yang mendukung program KBM di sekolah. 
  6. Fungsi tourism, yaitu sebagai tempat refreshing dan relaksasi bagi warga yang telah penat setelah melakukan aktivitas rutin selama satu minggu penuh. 
  7. Fungsi ekonomi, yaitu menambah ekonomi penduduk melalui atraksi dan penjualan makanan dan produk khas bagi para wisatawan yang berkunjung ke wilayah tersebut. 

Untuk maksud-maksud tersebut, alangkah lebih baiknya apabila pemerintah kabupaten, kecamatan, dan desa berkoordinasi dengan instansi lainnya yang berkaitan dan berkompeten dalam :
  1. Menguasai sumber-sumber penghidupan yang menyangkut hajat hidup orang banyak untuk digunakan bagi rakyat umum secara berkeadilan, seperti sumber-sumber air (mata air) yang ada di sekitar Gunung Manglayang (termasuk di wilayah Batu Kuda) yang selama ini ada beberapa diantaranya dikuasai oleh perorangan. 
  2. Membuat aturan ketat dan sanksi berat serta memperketat tingkat pengawasan bagi kelestarian hutan yang ada agar luasan wilayahnya tidak bertambah sempit. Selama ini para paladang sudah mulai mendaki gunung dalam usaha memperluas lahan pertaniannya. Disamping itu para pelaku illegal logging amatiran sudah mulai menjalankan aksinya. Apabila kondisi ini dibiarkan, dipastikan hilangnya udara segar, hilangnya sumber air, bahaya longsor akan semakin dekat periode terjadinya. Kekayaan tumbuhan dan hewan khas wilayah ini pun dipastikan akan cepat punah. 
  3. Lahan-lahan yang miring (lahan kritis) agar dikuasai oleh negara dan tidak digunakan lagi untuk lahan-lahan pertanian apapun alasannya. Tindakan ini dilakukan untuk memudahkan dalam melakukan konservasi dan reklamasi lahan agar sesuai dengan peruntukannya. 
  4. Memperbaiki fasilitas prasarana jalan menuju Wana Wisata sebagai akses masuk bagi para wisatawan. Kondisi saat ini akses jalan masuk ke Wana Wisata terlihat rusak parah, penuh lubang, terutama mulai jalan sebelah timur Komplek Manglayang Regency, Komplek Bumi Langgeng Cinunuk, dan Desa Cikoneng. Apabila kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, maka wisatawan dari luar area Bandung Raya akan enggan masuk karena akses yang sulit dan biaya transportasi yang semakin membengkak. 
  5. Mempertimbangkan aspek what to see, what to do, and what to buy agar Wana Wisata Batu Kuda memiliki daya tawar yang tinggi pada dunia pariwisata. 
  6. Pemerintah harus membuat program untuk mendorong warga di sekitar objek wisata agar mau turut serta dalam program wisata Batu Kuda dan menghimpun para usahawan kecil agar produk yang mereka hasilkan layak untuk dipampang dan dijual di sekitar Wana Wisata Batu Kuda. 
  7. Memperbaiki fasilitas yang ada dan meningkatkan keamanan di sekitar objek Wana Wisata Batu Kuda. 
  8. Memfasilitasi Wana Wisata Batu Kuda untuk media pembelajaran bagi siswa sekolah dasar maupun sekolah menengah. 
  9. Menindak tegas bagi para pelaku perusakkan alam lingkungan Gunung Manglayang (khususnya Wilayah Batu Kuda) dengan produk hukum yang ada.

Kemolekkan Puncak Manglayang

Dedauna hijau dibalik putihnya kabut terlihat begitu indah bergoyang, menari-nari tertiup angin. Pepohonan nan jauh tampak membiru diselimuti awan. Sejuknya udara menghembus dada, menyegarkan rasa. Lelahpun seakan terobati pesona yang begitu menawan. Inilah yang bisa dirasakan kala menembus puncak Manglayang.


 Pemandangan Dari Puncak (Tugu Tradisi) -View Utara


 Pemandangan Dari Puncak (Tugu Tradisi) - View Selatan




Pemandangan Ditengah Perjalanan - View Selatan
Dedauna hijau dibalik putihnya kabut terlihat begitu indah bergoyang, menari-nari tertiup angin. Pepohonan nan jauh tampak membiru diselimuti awan. Sejuknya udara menghembus dada, menyegarkan rasa. Lelahpun seakan terobati pesona yang begitu menawan. Inilah yang bisa dirasakan kala menembus puncak Manglayang.

Sosok Puncak Manglayang Dari Kejauhan


Batu Kuda menjadi Titik Awal Pendakian
Menelusuri keberadaan Gunung Manglayang akan membuat kita semakin merasakan pesonanya. Sepenggal kisah melegenda (SANGKURIANG) ternyata ada hubungannya dengan Gunung Manglayang.


Gunung Manglayang—yang disebut dalam legenda Sangkuriang—merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Gunung Burangrang—Tangkuban Perahu—Bukit Tunggul—Gunung Manglayang. Memiliki ketinggian sampai 1.818 meter diatas permukaan air laut (dpl), menjadikan gunung ini sebagai yang terendah dari rangkaian empat gunung tersebut.

























 Berjalan Didalam Kabut Tebal Jarak Pandang Sekitar 7 meter




Perjalanan Menuju Manglayang

























 Perjalanan Menuju Manglayang

Mungkin disebabkan terlalu rendah itulah Gunung Manglayang sempat terlupakan di kalangan para pendaki gunung, tak terkecuali pegiat alam bebas dari Bandung dan sekitarnya. Saat masih di Bandung (Sebagai Anggota KPALH GANDAWESI), kami hanya sempat mengenal namanya saja, sementara untuk pendakian belum pernah. Untuk itu SAPUJAGAT, KPALH yang kami dirikan menetapkan Gunung Manglayang sebagai lokasi PENDAKIAN PERTAMA.

Sampai di Puncak TOP (Makam) Jam 20.00
Dari berbagai informasi dapat disimpulkan terdapat beberapa alternatif jalur pendakian. Meliputi : Melalui Bumi Perkemahan, Palintang (Ujung Berung), Wanawisata Situs Batu Kuda (Kab Bandung), Baru Beureum (Jatinangor). Kami mememilih titik awal pendakian melalui Wanawisata Situs Batu Kuda.

Dulu pada jaman penjajahan Belanda disekitar kaki Gunung Manglayang ini merupakan afdeling atau perkebunan. Untuk menjaga perkebunan tersebut ada sebuah bangunan yang keseluruhannya berwarna merah. Itulah sebabnya daerah ini dinamakan Baru Beureum.

Pemandangan yang dapat dinikmati sepanjang perjalanan pada sebagian lembahnya cukup menarik. Pada satu sisi dapat melihat sebagian wilayah Jatinangor dan pada sisi yang lain dapat melihat hijaunya lembah yang berada persis di kaki puncak Gunung Manglayang.

Trek pendakian melalui jalur Batu Kuda mempunyai kemiringan berkisar 45 – 75 derajat dan nyaris tanpa bonus atau jalur yang mendatar. Namun ada beberapa tempat yang sedikit datar bisa dijadikan tempat untuk sekedar beristirahat.

Suasana hutan yang rimbun serta jalur yang bersih menjadikan perjalanan yang ditempuh bisa terasa lebih cepat. Suasana puncak Gunung Manglayang khususnya dipuncak TOP (Makam) terdapat lokasi datar yang cukup luas, dimana bisa menampung cukup banyak tenda dengan lokasi yang terlindung oleh rimbunnya pepohonan. Hanya saja, disini Anda tidak dapat menikmati pemandangan indah karena puncak ini dikelilingi pepohonan.

Puncak Top/Tertinggi (Makam)

Puncak Tugu Tradisi-Tempat Camp. 
Hanya Cukup untuk 1 Tenda.

Untuk bisa mencicipi indahnya pemandangan Anda harus menuju puncak berikutnya. Ada dua puncak yang bisa menyajikan pemandangan indah buat Anda.

Pertama, Dari Makam (puncak Top), Anda bisa mengambil arah kiri menuju tugu tradisi (disana ada tugu dengan bacaan 'Tugu Tradisi). Perjalanannya sedikit menurun dengan lama perjalanan sekitar 15 menit. Disitu Anda akan menemukan satu-satunya pohon besar tepat dipunggungan. Dibawah pohon itulah tugu tradisi berada. Disini hanya cukup untuk satu tenda kapasitas 4-5 orang. Lebar lokasi sekitar 4 meter panjang 8 meter dengan kemiringan lahan sekitar 30 derajat. Disinilah Anda bisa membuat tenda.

Kedua, Dari Makam (puncak Top), Anda bisa mengambil arah ke kanan mengikuti jalur Baru Bereum. Rutenya menurun dan kemudian untuk mencapai puncaknya ada sedikit naik. Perjalanan sekitar 30 menit.Disitu Anda akan menemukan pemandangan Indah ke sekeliling Bandung.