Home | Daftar Isi | Video Outdoor | Sewa Alat Outdoor | Jual Alat Outdoor | Jasa Training Outdoor | Donasi Anda | Ikut Suka Sapujagat Cikarang
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Survival | Panjat Dinding | Teknik Dasar KPALH | Observasi Alam Lingkungan | Program Penghijauan | Hutang Gunung | Flora Fauna | Diving & Traveling

Senin, 04 Februari 2013

Teknik Tidur Kalong

Apa itu tidur kalong? Bagi komunitas Pecinta Alam tentu istilah ini sangat akrab dengan mereka.Tidur kalong merupakan salah satu teknik tidur di atas pohon. Tujuannya antara lain adalah untuk melindungi diri dari hewan buas.


Dalam pelatihan dan pendidikan dasar (DIKLATSAR), selain kita mendapatkan materi-materi tentang kepecinta alaman dari Mas dan Mbak senior, kita juga bisa belajar langsung kepada alam, dimana nilai kebersamaan dan persekawanan kita akan diuji nantinya.

 
 Pendidikan dan latihan dasar merupakan tahap awal dari sebuah proses perjalanan panjang seorang pecinta alam, dimana disana akan ia jumpai berbagai hal yang baru yang mungkin belum pernah ia temui sebelumnya.

Beberapa materi dalam kepecinta alaman diantaranya tidur kalong, yaitu kita tidur di atas pohon dengan menggunakan webbing untuk keamana. Aplikasi ini digunakan agar aman dari ancaman binatang buas. Aplikasi lain yaitu panjat tebing (rock climbing) dan masih banyak lagi materi-materi lainnya.

Berikut ini merupakan teknik tidur kalong yang dilakukan pada saat DIKLATSAR KPALH GANDAWESI XXVI. Seluruh anggota Gandawesi pasti mengalami teknik tidur kalong.

 










Cara lainnya sebagai berikut :

Sumber : nizawaberkarya.blogspot.com


Menyibak Kabut Gunung Burangrang

Gunung Burangrang adalah bagian rangkaian pegunungan yang terbentuk dari hasil letusan Gunung Sunda Purba yang kini menjadi Kaldera Sunda.
 Wajah Gunung Burangrang Dari Sukawana

Menurut ahli geologi, Kaldera Sunda adalah rangkaian gunung dan bukit yang berjejer di utara cekungan Bandung barat sampai timur. Bentangan gunung ini cukup bervariasi dan menantang. Contohnya seperti hutan yang luas, sungai, danau, dan tebing.
 
 Wajah Gunung Burangrang Dari Villa Bunga

Walaupun termasuk gunung yang tidak terlalu tinggi, namun bagi para penggemar kegiatan alam bebas termasuk kawasan yang kerap dijadikan untuk berlatih.


 Titik Triangulasi Gunung Burangrang

Danau (Situ) Lembang adalah salah satu tempat menarik yang berada dalam kawasan ini. Menurut van Bemmelen (1934), pada tahap pascapembentukan kaldera sesar inilah Lembang terbentuk. Kejadian tersebut diikuti lahirnya Gunung Burangrang (kini telah padam), dan Gunung Tangkubanparahu.

 Pemandangan Dari Puncak Burangrang Terlihat Situ Lembang

Mendaki Gunung Burangrang dapat dilakukan dalam waktu 1-2 hari. Jika saat pendakian tidak ada rencana bermalam, anda dapat mendakinya mulai pagi hari sehingga sudah dapat turun sebelum gelap. Pendakiannya sendiri dapat dilakukan melalui tiga jalur umum. Jalur Komando, Desa Kertawangi; Jalur Legok Haji-SPN (Sekolah Polisi Negara), Desa Legok Haji, dan Jalur Cisurupan- SPN, Desa Cisurupan. Ketiga jalur itu masuk Kecamatan Cisarua, Cimahi.

Mendaki via Jalur Komando, Anda diwajibkan melapor pada pos jaga Kopassus untuk minta izin dengan meninggalkan copy KTP. Sedangkan jika melalui Jalur Legok Haji atau Jalur Cisurupan, lebih baik anda melapor ke Polsek Cisarua, Cimahi.

 Keterangan : "jika tidak musim latihan kopassus, para pendaki di izinkan mendaki burangrang dan ke situ lembang. Tanyakan dulu pada para penduduk di sekitar tempat latihan kopassus atau kepada penjaga pos kopassusnya. Hal ini dikarenakan gunung burangrang dan situ lembang telah menjadi tempat latihan kopassus."

 

 
Gerbang Koppasus - Salah satu rute yang dapat dilalui
menuju puncak Burangrang.

INFORMASI UMUM

Tinggi : 2.067 mdpl Posisi geografis : 6º442 073 LS dan 107º352 053 BT Lokasi administrasi: Kabupaten Cimahi dan Kabupaten Purwakarta Kota terdekat : Cimahi Waktu pendakian : sekitar 3-4 jam dari titik awal hingga puncak gunung

Menapak Situ Lembang

Kunjungan ke situ lembang kali ini (2 Februari 2013) merupakan kunjungan yang kesekian kalinya. Suasana yang sangat asri dengan udara nan sejuk ini meskipun pernah kami datangi berkali-kali namun tetap saja memikat hati untuk terus kembali datang.





Udara yang dingin menusuk tulang menemani kami disepanjang perjalanan. Dan akhirnya, sekitar jam 1(satu) dini hari kami sampai di Situ Lembang.

Kami tiba disana dalam rangka menghadiri DIKLATSAR Kelompok Pecinta Alam Dan Lingkungan Hidup GANDAWESI XXVI.

Berikut ini informasi seputar kondisi Situ Lembang.

Keadaan umum WW ini terletak pada ketinggian 1.567m dpl, konfigurasi lapangan umumnya landai. Kawasan ini mempunyai curah hujan 2.500mm/tahun dengan suhu udara 15-25C.
 
Potensi Kawasan Wana wisata ini terdiri dari hutan tanaman pinus. Sumber air yang ada berupa sungai yang saat ini dimanfaatkan untuk keperluan pengunjung dan masyarakat sekitar.

 
Potensi visual Lanserkap menuju hutan cukup menarik dengan pemandangan alam berupa; hutan tanaman pinus dan hutan pegunungan, sedang gejala alam/potensi visual lanserkap didalam kawasan yang mempunyai karakteristik khas adalah danau/telaga, hutan alam dan hutan tanaman dengan iklim dataran tinggi.

 

Potensi Wisata Wana wisata ini digunakan untuk wisata harian dengan kegiatan yang dapat dilakukan adalah piknik, lintas alam, memancing dan berperahu didanau. Areal seluas 74ha di Bandung Utara ini tadinya merupakan hutan produksi.


Danaunya yang mempesona merupakan salah satu daya tarik obyek wisata ini sehingga dikembangkan sebagai wisata harian dimana pengunjung dapat mengadakan kegiatan lintas alam, memancing dan berperahu.


     


 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHj3qShIHkFelwtO9B6Z3bqgqIiAgZ4TCn8J4muYRyM7lo59aYw1sFk4rV0ieP4acKcokErA4_4gk8k_-Mo7PRAmtrGMXzwXlUoJWScdlJOZTB78gZdEwxo2otgytn23Uby_X3ty_MSMU/s1600/P1010303.JPG 

Fasilitas-fasilitas yang tersedia didalam wana wisata ini adalah jalan setapak, tempat parkir, papan informasi/ petunjuk lokasi dan areal piknik. Aksesbilitas Wana wisata ini dapat dicapai dari Kecamatan Cisarua (8km), Lembang (18km), Cimahi (18km) dan sedikit jalan batu, tapi dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat, sarana transportasi umum yang ada colt atau mobil carteran Cisarua dan Lembang.